22 Februari 2009

KANKER HATI

Kanker Hati Penyakit Ganas dan Mematikan

Kanker Hati Penyakit Ganas dan Mematikan

Kanker Hati, Pembunuh Ketiga

Hepatitis dari tipe B dan C jadi pemicu timbulnya kanker hati. Virus hepatitis ini berpeluang menimbulkan sirosis. Tercatat 90% pengidap sirosis berpeluang besar mengidap kanker hati.

kanker hati
Perbandingan Hati Sehat dan Hati Yang Terkena Kanker

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan, sedikitnya 180 juta orang di dunia terinfeksi virus hepatitis C. Tidak kurang dari 400 juta orang lainnya hidup dengan hepatitis B.

Kekhawatiran akan penyakit ini cukup beralasan. Pasalnya, tidak diketahui adanya gejala awal dari pasien yang didiagnosis terkena kanker hati hingga akhirnya sudah mencapai stadium lanjut.

Sesuai data, 70% dari pasien penderita sirosis di Asia (di luar Jepang) atau di Afrikaa berasal dari infeksi hepatitis B. Di Indonesia, tidak kurang dari 25% di antara pengidap hepatitis yang tidak tahu akan keberadaan penyakitnya berpotensi menderita sirosis setelah rentang waktu 15-20 tahun virus bersarang di tubuh mereka.

Data WHO menunjukkan, kanker hati adalah jenis kanker tersering nomor enam di dunia dan penyebab kematian urutan ketiga terbesar. Pasien kanker hati biasanya pada umumnya tidak memiliki angka harapan hidup lebih dari dua tahun setelah didiagnosis mengidap penyakit ini.

Pada 2005, kanker telah membunuh lebih dari 206 ribu jiwa orang Indonesia, di mana 12 ,5% di antaranya pengidap kanker hati.

Selama ini, pengidap penyakit kanker hati hanya ditangani dengan metode konvensional, yakni kemoterapi yang dilakukan pada organ yang terkena.

Terapi radiasi sinar X dalam kemoterapi selama ini masih dianggap solusi terbaik bagi pasien pengidap kanker. Kemoterapi dan pemberian suntikan ethanol pada sel tumor dinilai sebagai dua langkah terbaik membunuh sel kanker.

Sayangnya, metode pengobatan ini ternyata tidak hanya membunuh sel tumor, tapi juga ikut mengorbankan sel-sel hati yang sehat. Hal ini tentu teramat riskan bagi sistem ketahanan tubuh pasien.

Ada beragam pengobatan kanker hati sesuai stadium kanker saat terdeteksi dan terdiagnosis. Tindakan operasi dianggap sebagai satu-satunya jalan keluar menyembuhkan penyakit kanker atau dengan transplantasi hati.

Meski begitu, hanya 15% di antaranya yang dinyatakan sembuh total. Ironisnya, layanan medik berupa transplantasi hati belum ada di Indonesia.

Kanker Hati Penyakit Ganas dan Mematikan

Sumber : www.inilah.com


Mencegah Kanker Hati

Kategori Tips Kesehatan pada 26 May 2008

Sampai detik ini, tidak ada satu pun dokter yang dapat memastikan apa yang menyebabkan seseorang menderita kanker. Beberapa ahli hanya bisa menemukan atau mengira ngira faktor resiko yang kemungkinan besar menyebabkan seseorang menderita kanker.

Segala sesuatu yang meningkatkan kemungkinan seseorang menderita kanker disebut dengan faktor resiko, sedangkan sesuatu yang menurunkan kemungkinan menderita kanker disebut faktor protektif. Beberapa faktor resiko kanker bisa dihindari, namun banyak pula yang tidak bisa dihindari sama sekali.

Salah satu faktor resiko yang bisa dihindari misalnya kebiasaan merokok sedangkan yang tidak bisa dihindari misalnya faktor genetik atau keturunan. Kedua faktor ini sama sama merupakan faktor resiko terjadinya kanker namun hanya kebiasaan merokoklah yang bisa dihindari.

Pencegahan terhadap kanker disini adalah suatu tindakan yang berupaya untuk menghindari segala sesuatu yang menjadi faktor resiko terjadinya kanker dan memperbesar faktor protektif untuk mencegah kanker.

Meskipun beberapa faktor resiko dapat dihindari bukan berarti anda akan seratus persen terbebas dari kanker. Sebaliknya orang yang hidupnya penuh dengan faktor resiko kanker belum tentu mereka akhirnya akan menderita kanker. Setiap individu mempunyai keunikan atau sensitifitas yang berbeda beda terhadap kanker. Maka dari itu ada baiknya anda selalu berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan informasi yang pas guna mencegah terjadinya kanker.

Prinsip utama pencegahan kanker hati adalah dengan melakukan skrining kanker hati sedini mungkin. Informasi yang pas dan tepat mengenai cara melakukan skrining dan informasi lainnya bisa dengan mudah anda dapatkan pada dokter keluarga anda.

Kanker hati atau sering disebut dengan kanker hepatoselular adalah kanker yang tumbuh dan berkembang pada sel atau jaringan hati. Kanker ini bukan merupakan hasil metastase dari kanker yang terjadi pada organ lain.

Hati merupakan salah satu organ terbesar yang terdapat pada tubuh manusia. Terletak pada perut kanan atas dan dilindungi sebagian oleh tulang rusuk. Hati memiliki fungsi penting terutama dalam metabolisme makanan menjadi energi serta sebagai organ penyimpan darah.

Beberapa faktor resiko terjadinya kanker hepatoselular atau kanker hati adalah :

  • Seks. Laki laki lebih rentan terkena kanker hati bila dibandingkan dengan perempuan. Hal ini mungkin ada hubungannya dengan faktor genetik.
  • Hepatitis atau radang hati. Hepatitis B dan C kronis merupakan faktor resiko yang paling utama terjadinya kanker hati. Resiko akan meningkat bila seseorang menderita kedua hepatitis secara bersamaan.
  • Sirosis Hati. Orang dengan sirosis hati mempunyai kemungkinan menderita kanker hati yang lebih besar dibandingkan dengan yang tidak.
  • Gangguan metabolisme. Beberapa ganguan metabolisme dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker hati misalnya kelainan yang menyebabkan penumpukan zat besi dalam hati (hemochromatosis).




Obat Baru Untuk kanker Hati



Institut Sains dan Teknologi Hongkong berhasil menciptakan sebuah obat baru untuk penyakit kanker hati, bukan saja secara efektif dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, bahkan tidak akan membunuh sel yang sehat. RS Queen Mary akan mulai menggunakannya dalam praktek klinis pada pasien penyakit kanker hati tahap akhir, dan jika berhasil, maka diprediksi bisa dipasarkan pada tahun 2007.

Institut Sains dan Teknologi Hongkong berhasil mengekstrak suatu arginine dari baksil subtilis, yang bisa menghambat pertumbuhan sel kanker. Ahli terkait dari institut tersebut menuturkan, bahwa pada Maret tahun lalu pernah mengadakan percobaan klinis pada dua pasien kanker hati tahap akhir, dan hasilnya cukup menggembirakan karena tumor sel kanker salah satu pasien berubah menjadi kecil secara nyata setelah 6 bulan masa pengobatan. Sebaliknya, hasil pengobatan terhadap pasien lainnya tidak efektif, sehingga dokter menghentikan pengobatannya.

Ahli terkait menuturkan, bahwa jika pasien kanker hati tahap akhir yang umumnya hanya dapat bertahan hidup selama beberapa bulan, setelah penggunaan obat dapat diperpanjang usianya selama lebih dari 10 bulan, itu sudah merupakan hasil yang cukup memuaskan. Institut Sains dan Teknologi Hongkong selanjutnya akan bekerja sama dengan RS Queen Mary, yaitu mencoba obat ini pada 30 pasien, dan jika berhasil, obat baru ini dapat dipasarkan pada 2007, dan memberi harapan baru bagi pasien kanker hati tahap akhir. Total penelitian ini telah menghabiskan dana lebih dari 30 juta dollar Hongkong dalam waktu 4 tahun, dan memperoleh 2 penghargaan Golden dari perhimpunan teknologi baru internasional di Jenewa, Swiss.

Penyakit kanker hati oleh Departemen Kesehatan Hongkong dinyatakan sebaga penyakit kanker pembunuh ke-2. Dan menurut data statistik, bahwa sejak 1986-1996, sebanyak 12,498 orang meninggal karena penyakit ini di Hongkong. Rata-rata setiap tahunnya ditemukan kurang lebih 1500 kasus penyakit baru, dan setiap tahun yang meninggal karena penyakit kanker hati kurang lebih sekitar 1300 orang. Cara pengobatan sebelumnya seperti transplantasi hati, chemotherapy pembuluh nadi dan terapi embolis, hanya membuang sel kanker hati, namun bagi pasien stadium akhir, prosentase hidup umumnya tidak lebih dari ½ tahun

sumber: http://www.melilea-organik.com/hati/kanker-hati-penyakit-ganas.html
http://www.blogdokter.net/2008/05/26/mencegah-kanker-hati/
http://www.indoforum.org/showthread.php?t=4907
tugas;UTS
bidang;sais
oleh;DEWI ERLINA 1X A





Tidak ada komentar:

Posting Komentar