12 Februari 2009

Kaum Nabi Nuh
Sejarah kaum nabi Nuh tidak asing bagi manusia yang mendiami bumi saat ini. Banjir besar yang ditimpakan Allah sebagai azab bagi kaum Nabi Nuh yang ’mbalelo’ sudah dibuktikan secara ilmiah oleh para ilmuwan.
QS. Al Ankabuut (29) : 14-15Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim. Maka Kami selamatkan Nuh dan penumpang-penumpang bahtera itu dan Kami jadikan peristiwa itu pelajaran bagi semua umat manusia.
Darimana datangnya banjir? Luapan air laut dan munculnya mata air dari dalam bumi yang terus menerus menyebabkan banjir dahsyat yang pernah tercatat dalam sejarah umat manusia. Kaum Nuh musnah akibat bencana yang berasal dari bumi itu sendiri.

Kaum Nabi Luth
Membicarakan kaum Nabi Luth yang kita ingat pertama kali adalah Sodom dan Gomorah. Kota dimana perilaku homoseksual dan lesbian tercatat pertama kali dalam sejarah manusia. Dengan sebuah gempa yang dahsyat dan tanah menjadi merekah, Kota Sodom yang berada di puncak bukit tenggelam ke dasar tanah. Hujan batu api (letusan lava) kemudian menghentam kota tersebut. Bencana diikuti dengan ombak laut tsunami yang besar sehinggakan Kota Sodom di telan oleh laut Mati. Maka habis kaum Nabi Luth punah akibat kebejatan otak mereka.Dimana secara jelas digambarkan dalam kitab suci :
Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur, keti-ka matahari akan terbit. Maka kami jadikan bahagian atas kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka dengan batu belerang yang keras. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Kami) bagi orang-orang yang meperhatikan tanda-tanda. Dan sesungguhnya kota itu benar-benar terletak di jalan yang masih tetap (dilalui manusia).” (QS. Al Hijr, 15: 73-76) !
“Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan (batu belerang) tanah yang terbakar secara bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim.” (QS. Huud, 11: 82-83) !
“Kemudian Kami binasakan yang lain, dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu belerang), maka amat kejamlah hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu. Sesungguh-nya pada yang demikian itu benar-benar terdapat bukti-bukti yang nyata. Dan adalah kebanyakan mereka tidak beriman. Dan sesung-guhnya Tuhanmu, benar-benar Dialah Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang.” (QS. Asy-Syu’araa’, 26: 172-175) !
Sekali lagi bencana itu datangnya dari bumi. Tanah yang dijungkirbalikkan sehingga yang atas berada dibawah, sebaliknay yang bawah berada diatas, menggambarkan kejadian gempa yang amat dahsyat. Hujan batu dan tanah yang terbakar identik dengan kejadian yang terjadi saat gunung meletus.
Dari rekaman sejarah seharusnya kita lebih waspada terhadap potensi ancaman yang berasal dari bumi daripada yang berasal dari luar bumi. Eksplorasi dan penelelitian lebih banyak difokuskan kepada hal-hal di luar bumi. Padahal sampai saat ini belum ada ilmuwan yang bisa memastikan kapan gunung akan meletus, kapan gempa akan terjadi. Padahal Allah sendiri telah menekankan bahwa tidak ada yang berubah mengenai hukum-Nya.
“Dan mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sekuat-kuatnya sumpah; sesungguhnya jika datang kepada mereka seorang pemberi peringatan, niscaya mereka akan lebih mendapat petunjuk dari salah satu umat-umat (yang lain). Tatkala datang kepada mereka pemberi peringatan, maka kedatangannya itu tidak menambah kepada mere-ka, kecuali jauhnya mereka dari (kebenaran), karena kesombongan (mereka) di muka bumi dan karena rencana (mereka) yang jahat. Ren-cana itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri. Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan (berlaku-nya) sunnah (Allah yang telah berlaku) kepada orang-orang yang ter-dahulu. Maka sekali-kali kamu tidak akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah.” (QS. Faathir, 35: 42-43)
Sudah saatnya kita lebih mengenal apa-apa yang ada di bumi beserta apa yang dikandungnya. Paling tidak ada kesetaraan dalam hal eksplorasi luar angkasa dan eksplorasi bumi dan seisinya. Jadi ingat salah satu pidato pertanggung jawaban Bung Karno yang terkenal, Jas Merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah.


Oleh : User 13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar