12 Februari 2009

VALENTINE DAY (HARI BERKASIH SAYANG)Menurut pandangan Islam


If there were no words…no way to speak
I would still hear you
If there were no tears
No way to feel inside, I’d still feel for you
And even if the sun refused to shine
Even if romance ran out of rhyme
You would still have my heart until the end of time
You’re all I need, my love, my Valentine

Valentine day merupakan istilah yang sangat akrab dan suatu momentum yang sangat dinanti-nantikan oleh para remaja-remaja dan pemuda-pemudi untuk mengekspresikan hasrat kasih sayang mereka. Hari yang diabadikan setiap empat belas Februari ini, senantiasa disambut dan dirayakan oleh kawula muda sebagai bagian dari bentuk manifestasi rasa cinta dan kasih sayang.
Padahal, kalau dilacak atau ditelusuri akar historis valentine day ini, maka akan tampak secara jelas, betapa gelar dan hari yang diabadikan sebagai simbol keagungan dan kesucian cinta ini, sangat paradoks dalam pemaknaan cinta yang sesungguhnya.

Sepintas Asal-Usul Hari Valentine Day Uskup Valentin adalah seorang yang dianggap Santo (orang yang dianggap suci untuk agama Katolik) yang menggantikan seorang dewa yang bernama Lupercus sebagai dewa kesuburan, padang rumput dan hewan ternak serta penyayang. Penyembahan dewa Lupercus sudah menjadi bagian tradisi upacara keagamaan Romawi pada masa itu.
Yang paling aneh dari tradisi upacara keagamaan itu diselingi penarikan undian dalam rangka mencari pasangan yang namanya sudah tertulis dalam sebuah kotak undian.
Setelah penarikan undian, maka mereka bebas untuk melakukan hubungan seksual dalam waktu yang sudah ditentukan. Setelah mereka bosan dan sudah terpenuhi kebutuhan nafsu syahwatnya. Mereka pun kembali menarik undian untuk mencari pasangan yang baru lagi, yang kemudian diperlakukan dengan perbuatan yang sama bejatnya. Begitulah tradisi keagamaan ini berlangsung selama berabad-abad.
Setelah Dewa Lupercus meninggal, maka Santo Valentin lah yang menggantikannya sebagai dewa kasih sayang. Tetapi, suatu ketika kekaisaran Romawi memerlukan sejumlah besar tentara yang dipersiapkan untuk berperang.
Oleh karena itu, Kaisar memerintahkan untuk tidak melakukan perkawinan, karena menurut Kaisar dengan melakukan perkawinan para tentara perang dikhawatirkan akan mudah lemah dan tidak bersemangat. Namun, apa yang terjadi! Ternyata Santo Valentin merestui perkawinan terselubung seorang muda-mudi yang telah saling mengikat hubungan cinta. Akan tetapi, restu Santo Valentin dari praktek perkawinan terselubung ini, ternyata diketahui oleh Kaisar.
Akibat dari tindakan Santo ini, akhirnya Kaisar menghukum mati Santo Valentin dengan memancung atau memenggal kepalanya di Roma pada tahun 270 M dan mayatnya dikuburkan di tepi jalan Flamenia.
Baru pada masa Kaisar Constantin (280-337) upacara tersebut kembali didesain dan dimodifikasi dengan penambahan pesan-pesan cinta yang disampaikan oleh para gadis, diletakkan dalam jambangan kemudian diambil para pemudanya.
Kemudian mereka berpasangan dan berdansa yang diakhiri dengan tidur bersama alias zina. Oleh Paus Galasium I seorang pimpinan dewan gereja, pada tahun 494 M mengubah upacara tersebut dengan bentuk rutinitas seremoni porofikasi (pembersihan dosa) dan juga mengubah upacara Lupercalia yang biasanya tanggal 15 Februari menjadi 14 Februari yang secara resmi ditetapkan pada tahun 496 M sebagai Valentin day.
Dari sekilas penjelasan di atas, kamu-kamu jadi ngeh kan bahwa sesungguhnya budaya hari Valentine dan merayakannya bukan berasal dari Islam. ‘Kan boleh, cuma sekadar ikut merayakan saja. Bukankah ini hari kasih sayang sedunia yang universal?’ Mungkin sebagian dari kamu berdalih begitu. Oke, tapi bagi kaum muslimin, kita udah diwanti-wanti sama Allah Swt. melalui firmanNya:
وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولاً
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS al-Israa [17]: 36)

Valentine Day Dalam Perspektif Islam Setidaknya ada dua dasar pikiran atau pijakan kita dalam melihat dan menentukan, apakah Valentine day dapat diterima dalam ajaran dan tradisi Islam. Dasar pikiran yang pertama, dengan melihat dari segi akar sejarahnya. Dari uraian diatas, jelas bahwa Valentine day bukanlah warisan ajaran peninggalan sejarah para Nabi dan Rasul, melainkan ajaran sejarah Dewa Luparcelia, yang kemudian diteruskan oleh Uskup Santo Valentine salah seorang rahib dalam tradisi agama Katolik pada saat itu.
Sementara dalam perspektif ajaran Islam atau agama-agama hanif (mulai dari Adam sampai dengan Muhammad SAW), bahwa sesuatu pesan baru dianggap sebagai bagian dari ajaran agama ketika pesan ajaran itu disampaikan oleh para Rasul yang kemudian diabadikan oleh wahyu Tuhan.
Di luar dari ketentuan diatas, maka sesuatu perbuatan (apalagi menjadi sebuah momen perayaan) tersebut dianggap menyesatkan dan bisa jatuh kepada hukum syrik.
Yang kedua, sistem tata nilai yang terkandung dalam Valentine day jelas sangat bertentangan dengan sistem tata nilai dalam ajaran Islam. Dalam Islam, tidak ditemukan atau diperbolehkan bahkan sangat dilarang keras untuk membangun sebuah pola pergaulan antara pria dan wanita secara bebas.
Sangat tidak bisa diterima akal, jika Valentine day diabadikan sebagai simbolisasi keagungan sebuah cinta, namun dalam realitasnya mereka justru mengangkangi dan menodai makna kesucian cinta.

Penutup "VALENTINE" adalah nama seorang paderi. Namanya Pedro St. Valentino. 14 Februari 1492 adalah hari kejatuhan Kerajaan Islam Sepanyol. Paderi ini umumkan atau isytiharkan hari tersebut sebagai hari 'kasih sayang' kerana pada nya Islam adalah ZALIM!!! Tumbangnya Kerajaan Islam Sepanyol dirayakan sebagai Hari Valentine. Semoga Anda Semua Ambil Pengajaran!!! Jadi.. mengapa kita ingin menyambut Hari Valentine ini kerana hari itu adalah hari jatuhnya kerajaan Islam kita di Sepanyol. So, udah tahu kan apa Valentine Day itu?? Sebagai generasi muda Islam yang baik tidak sepantasnya kita ikut-ikutan apalagi sampai berlarut untuk turut merayakannya.

Dikutip dari :
http://tanbihul_ghafilin.tripod.com/valentineday
http://kakyusra.multiply.com/journal/item/46/Merayakan_Valentine_Day_Dalam_Perspektif_Islam
http://www.dudung.net/buletin-gaul-islam/valentines-day-itu-bualan.html

Oleh :
Siti Hasanah
Siti Khaeru Umayyah Riyani
Tati Rodianti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar