Sejak abad ke-17 Kerajaan Cirebon dibagi atas tiga kekuasaan yaitu Sultan Kasepuhan, Kanoman dan Kacirebonan. Namun pusat kegiatan politik, sosial dan budaya terpusat di kraton Kasepuhan. Kraton yang dibangun pada tahun 1527 adalah istana tertua dan yang paling terjaga keasliaanya di Cirebon.
Kraton ini memiliki museum dengan koleksi antara lain wayang golek, keris, meriam, mebel, dan berbagai senjata buatan portugis dan kostum kerajaan. Koleksi Museum yang paling mengesankan adalah kerata Singa Barong, sebuah kereta perang kerajaan peninggalan abad ke 17 yang memiliki bentuk mewakili beberapa unsur kebudayaan yang ada di Cirebon. Kereta yang ditarik oleh kerbau putih ini memiliki belalai yang menyerupai gajah (Hindu), badan kepala menyerupai naga (cina) dan sayap (Islam).
Bagian lain dari Kraton Kasepuhan Cirebon antara lain alun-alun yang merupakan tanah lapang yang berada di depan gerbang Kraton, Gerbang Geledeg yang merupakan pintu masuk ke halaman Kraton di mana terdapat taman yang berbentuk bundar yang dinamakan Bundaran Dewan Baru, disini terdapat pohon saka dan patung dua ekor macan putih, bagian Kraton lainnya adalah Masjid Agung Cirebon.
Kraton ini di buka setiap hari dari jam 8 sampai 16, kecuali hari jum'at dari jam tujuh sampai 11 dan dilanjutkan lagi dari jam 14-16 sedangkan hari Minggu Kraton dibuka dari jam 8 hingga jam 17. Dengan membayar Rp 5000 wisatwan dapat meninjau Kraton Kasepuhan dengan ditemani seorang pemandu. Dihalaman Kraton yang luas ini sering diadakan latihan menari.
Kraton yang terletak di Ujung selatan Jl. Lemah Wungkuk ini memiliki gaya arsitektur perpaduan antara Sunda, Jawa, Islam, Cina dan Belanda. Kraton ini merupakan tempat tinggal dari Sultan Kasepuhan, namun sebagian besar dari kraton ini dapat dikunjungi oleh wisatawan.
Didalam Kraton terdapat Paviliun yang dindingnya dihias dengan ubin Delftberwarna putih dan biru, lantai dari marmer serta beberapa lampu antik dari Perancis tergantung di langit-langit.
Kraton ini memiliki museum dengan koleksi antara lain wayang golek, keris, meriam, mebel, dan berbagai senjata buatan portugis dan kostum kerajaan. Koleksi Museum yang paling mengesankan adalah kerata Singa Barong, sebuah kereta perang kerajaan peninggalan abad ke 17 yang memiliki bentuk mewakili beberapa unsur kebudayaan yang ada di Cirebon. Kereta yang ditarik oleh kerbau putih ini memiliki belalai yang menyerupai gajah (Hindu), badan kepala menyerupai naga (cina) dan sayap (Islam).
Bagian lain dari Kraton Kasepuhan Cirebon antara lain alun-alun yang merupakan tanah lapang yang berada di depan gerbang Kraton, Gerbang Geledeg yang merupakan pintu masuk ke halaman Kraton di mana terdapat taman yang berbentuk bundar yang dinamakan Bundaran Dewan Baru, disini terdapat pohon saka dan patung dua ekor macan putih, bagian Kraton lainnya adalah Masjid Agung Cirebon.
Kraton ini di buka setiap hari dari jam 8 sampai 16, kecuali hari jum'at dari jam tujuh sampai 11 dan dilanjutkan lagi dari jam 14-16 sedangkan hari Minggu Kraton dibuka dari jam 8 hingga jam 17. Dengan membayar Rp 5000 wisatwan dapat meninjau Kraton Kasepuhan dengan ditemani seorang pemandu. Dihalaman Kraton yang luas ini sering diadakan latihan menari.
Oleh Siti Hasanah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar